kuda lumping
Kuda Lumping adalah salah satu kesenian tradisional Indonesia yang sangat khas dan memiliki nuansa magis. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai kuda lumping:
Kuda Lumping (juga dikenal sebagai jaran kepang, jaranan, atau ebeg) adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tarian ini biasanya menggunakan kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu, dicat menyerupai kuda sungguhan, dan sering dihiasi warna-warni.
Trance dan kesurupan kadang menimbulkan pro-kontra, dianggap tidak cocok untuk pertunjukan anak-anak atau masyarakat modern.
Kalau kamu penasaran sama video, sejarah tertentu, atau cerita mistis seputar kuda lumping, aku bisa bantu cari juga. Mau dibawa ke arah mana nih pembahasannya? Mistisnya, sejarahnya, atau mungkin aspek budayanya?
Kuda Lumping adalah salah satu seni pertunjukan tradisional masyarakat Jawa yang menampilkan tarian dengan properti utama berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu atau kulit, yang disebut jaran kepang.
Kuda lumping menggambarkan sekelompok prajurit yang sedang menunggang kuda dan menunjukkan keberanian serta ketangkasan. Pertunjukan ini biasanya diiringi musik tradisional dan sering disertai dengan adegan kesurupan (trance), di mana para penari seolah-olah dirasuki roh dan melakukan hal-hal di luar kebiasaan, seperti makan beling, kebal terhadap cambukan, atau berjalan di atas bara.
Kalau kamu mau, aku bisa bantu buat penjelasan versi anak-anak, versi akademik, atau bahkan versi narasi cerita rakyat. Tinggal pilih aja kamu butuhnya untuk apa 😊
bu-ibu rumah tangga dan pedagang kaki lima kembali mengeluh. Harga cabai rawit merah dalam beberapa…
Jakarta – Dalam upaya mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik (EV) dalam negeri, pemerintah melalui Peraturan…
Bali – Kepulauan Indonesia kembali diguncang gempa bumi. Pada hari [Ganti dengan Tanggal Kejadian], pukul…
Di tengah berita-berita tentang krisis iklim dan deforestasi, kabar gembira datang dari dunia ilmu pengetahuan.…
Pemandangan tidak biasa kini kerap dijumpai di halte Transjakarta, MRT, dan KRL Commuterline Jakarta. Bukan…
Hanya dengan sepiring nasi campur seharga Rp 15.000, Warung Makan "Nasi Uduk Bu Siti" di…