kdslot kdtoto dash88 dash88 login dash88 slot dash88 slot dash88 slot dash88 slot dash88 slot dash88 slot kdtoto login kdtoto togel kdtoto login kdtoto togel kdtoto login kdtoto togel kdtoto login kdtoto togel kdtoto login kdtoto togel kdtoto login kdtoto togel kdslot rtp kdslot apk slot online situs kdslot slot online kdslot online slot online kdslot login alternatif kdslot link alternatif kdslot gacor slot gacor kdslot daftar kdslot login kdslot rtp kdslot alternatif

Kasus Tiktoker ‘Mbah Mpok’: Eksploitasi Lansia demi Konten dan Cermin Degradasi Moral Digita

Dunia konten Indonesia dikejutkan oleh kasus eksploitasi seorang nenek berusia lanjut (yang akrab disapa Mbah Mpok) oleh seorang Tiktoker. Dalam berbagai video yang viral, sang nenek terlihat dipaksa melakukan hal-hal tidak wajar, dimarahi, dan diperlakukan dengan tidak pantas, semua demi mendapatkan views dan engagement.

Kasus ini telah dilaporkan ke polisi dan sedang dalam proses hukum, dengan pasal yang diduga adalah penganiayaan dan/atau pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak dan Lansia. Publik marah karena melihat eksploitasi terhadap kelompok rentan yang dilakukan secara sistematis untuk keuntungan finansial.

Ini adalah cermin suram degradasi moral di era digital, di mana “clout” dan uang seringkali dianggap lebih penting daripada nilai kemanusiaan. Kasus ini mempertanyakan etika para content creator dan efektivitas sistem pelaporan (reporting system) platform media sosial dalam melindungi korban eksploitasi.

Diperlukan tindakan tegas. Selain proses hukum, perlu ada kampanye masif tentang etika membuat konten, peningkatan pengawasan komunitas (community guideline enforcement), dan pendidikan digital yang menekankan empati dan tanggung jawab sosial, bukan sekadar popularitas.

Scroll to Top