Heboh! Harga Cabai Rawit Tembus Rp 120.000/kg: Panen Gagal, Hujan Terus, dan Peran Tengkulak yang Diperdebatkan

bu-ibu rumah tangga dan pedagang kaki lima kembali mengeluh. Harga cabai rawit merah dalam beberapa hari terakhir meroket luar biasa, mencapai Rp 100.000 hingga Rp 120.000 per kilogram di beberapa pasar. Lonjakan harga ini membuat cabai yang biasanya jadi bumbu wajib, kini berubah menjadi “komoditas mewah”.

Berdasarkan penelusuran, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab. Yang pertama adalah faktor cuaca. Musim hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa minggu terakhir telah menyebabkan banyak tanaman cabai yang rusak, busuk, dan gagal panen. Hasil produksi yang menurun drastis tidak sebanding dengan permintaan yang tetap tinggi, sehingga hukum ekonomi pun berlaku: harga melambung.

Faktor kedua adalah rantai distribusi yang panjang dan tidak efisien. Cabai dari petani harus melalui banyak tangan sebelum sampai ke konsumen, termasuk tengkulak, pedagang pengumpul, dan baru ke pasar. Setiap mata rantai mengambil margin keuntungan, yang akhirnya membebani harga di tingkat konsumen.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah berupaya menstabilkan harga dengan operasi pasar, namun cakupannya masih terbatas. Fenomena ini kembali memantik debat tentang perlunya perbaikan sistem distribusi dan pemberdayaan petani secara langsung, agar harga di tingkat petani dan konsumen tidak terlalu jomlang.

Data Macau

Recent Posts

Polemik Aturan Baterai Kendaraan Listrik Wajib TKDN 60%: Pemerintah Pacu Industri Dalam Negeri vs Harga Mobil Listrik yang Bisa Melambung

Jakarta – Dalam upaya mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik (EV) dalam negeri, pemerintah melalui Peraturan…

1 day ago

Gempa Dahsyat 6,5 SR Guncang Bali: Kerusakan, Kesiapsiagaan, dan Solidaritas yang Terbangun

Bali – Kepulauan Indonesia kembali diguncang gempa bumi. Pada hari [Ganti dengan Tanggal Kejadian], pukul…

2 days ago

Heboh Penemuan Spesies Baru di Hutan Kalimantan: Penanda Kesehatan Ekosistem atau Alarm Perusakan Habitat?

Di tengah berita-berita tentang krisis iklim dan deforestasi, kabar gembira datang dari dunia ilmu pengetahuan.…

3 days ago

Tren ‘Jalan-Jalan Sambil Bawa Koper’ Meledak: Solusi atau Beban Baru bagi Transportasi Umum?

Pemandangan tidak biasa kini kerap dijumpai di halte Transjakarta, MRT, dan KRL Commuterline Jakarta. Bukan…

4 days ago

Viral ‘Jokowi Endorse’: Analisis Strategi Pemasaran, Dampak Bisnis Lokal, dan Polemik Etika Politik

Hanya dengan sepiring nasi campur seharga Rp 15.000, Warung Makan "Nasi Uduk Bu Siti" di…

5 days ago

KPI Terbitkan Sanksi Tegas untuk Konten Kekerasan: Akhir dari Era ‘Prank’ Sadis di Televisi?

Tindakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) baru-baru ini menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Lembembaga negara yang…

6 days ago