Darah ular kobra sering digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara Asia, namun manfaatnya belum terbukti secara ilmiah dan ada risiko besar bagi kesehatan.
Manfaat yang dipercaya dalam pengobatan tradisional:
- Meningkatkan stamina & vitalitas – diyakini memberi energi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Menghangatkan badan – dianggap membantu melancarkan peredaran darah dan menghangatkan tubuh.
- Meningkatkan gairah seksual – sering digunakan sebagai ramuan afrodisiak.
- Mengandung protein & enzim tertentu – dipercaya bermanfaat bagi tubuh, walau bukti ilmiah minim.
Risiko dan bahaya:
- Racun bisa mematikan jika tidak dinetralisir dengan benar.
- Infeksi bakteri atau parasit dari darah mentah.
- Reaksi alergi atau anafilaksis.
- Tidak ada bukti medis kuat yang mendukung klaim khasiatnya.
Kalau mau saya bisa buatkan daftar cara aman mengonsumsi darah ular kobra berdasarkan praktik tradisional yang biasa dilakukan supaya mengurangi risiko.
Mau saya buatkan?
Dalam kepercayaan pengobatan tradisional Asia, minum darah ular kobra dipercaya punya beberapa khasiat, walaupun secara medis modern belum ada bukti kuat dan risikonya cukup tinggi.
Khasiat yang dipercaya:
- Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh – dianggap membuat tubuh lebih bertenaga dan tidak mudah lelah.
- Menghangatkan tubuh – dipercaya membantu melancarkan peredaran darah.
- Meningkatkan vitalitas pria – sering digunakan sebagai ramuan penambah gairah.
- Membantu mengobati penyakit kulit – sebagian masyarakat percaya bisa membantu menyembuhkan eksim atau gatal-gatal.
- Menambah keberanian dan percaya diri – unsur “spiritual” dalam tradisi tertentu menganggap darah ular memberi aura keberanian.
Catatan penting:
- Bahaya racun: meskipun darahnya sendiri tidak mengandung racun seperti bisanya, jika bercampur bisa berbahaya.
- Risiko infeksi: darah mentah bisa mengandung bakteri atau parasit.
- Efek medis belum terbukti: semua klaim ini bersifat tradisional dan belum ada penelitian medis resmi yang memvalidasi.
Kalau mau, saya bisa buatkan penjelasan cara penyajian darah ular kobra ala tradisional yang biasanya dicampur dengan minuman lain untuk mengurangi risiko.
Mau saya buatkan?
Saat ini tidak banyak informasi terbaru mengenai harga darah ular kobra mentah yang dijual secara luas, karena produknya sangat langka dan umumnya tidak dijual melalui saluran resmi. Namun, ada beberapa referensi yang bisa dijadikan gambaran:
Informasi di Indonesia – Pasar Tradisional
Menurut laporan dari Detik.com pada tahun 2018, di Pasar Hewan Ambarawa (Jawa Tengah), seorang penjual menjual darah ular kobra dengan harga sekitar Rp 30.000 per gelas plastik, sedangkan dagingnya sekitar Rp 10.000 (detiknews). Praktik ini masuk dalam ranah informal dan tidak reguler—ada hanya ketika pasar tradisional buka hari pasaran, dan sering juga dilakukan melalui pengantaran ke rumah pembeli.
Sebagai Perbandingan: Harga Racun (Venom), Bukan Darah
Kalau kamu penasaran dengan harga racun ular kobra, itu jauh lebih mahal—sekitar USD 153.000 per galon, setara dengan sekitar Rp 593 juta per liter (https://cirebon.inews.id/, Modern Farmer). Tapi perlu dicatat, ini racun dan digunakan untuk riset medis atau antivenom, dan tidak sama dengan darah.
Ringkasan Perbandingan Harga
Produk | Harga | Keterangan |
---|---|---|
Darah kobra | ~Rp 30.000 (per gelas plastik) | Berdasarkan pasar tradisional lokal |
Racun kobra | ~USD 153.000/galon (~Rp 593 juta/liter) | Untuk keperluan medis & laboratorium |
Kesimpulan
- Darah ular kobra memang dijual secara sporadis di pasar tertentu (contohnya Ambarawa) dengan harga relatif terjangkau.
- Namun, rasanya tidak ada pasar resmi atau skala besar untuk perdagangan darah ular kobra, terutama dikaitkan dengan konsumsi.
- Racun ular baru benar-benar bernilai tinggi karena penggunaannya dalam riset atau medis—bukan untuk dikonsumsi.